Raport Mendikbud Nadiem Makarim Disebut Merah
Jakarta – Kinerja Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim dinilai merah.
Pernyataan ini muncul dalam diskusi Webinar Indomedia Poll yang berjudul ‘Refleksi Kebijakan Mendikbud, Mas Menteri Bisa Apa?’
Hal ini diungkapkan ilmuwan dan sejarahwan, Azyumardi Azra. Peraih gelar CBE atau Sir pertama dari Indonesia ini mengatakan Nadiem terlalu sering di Singapura daripada di Jakarta.
“Kalau ngomong juga lebih sering campur aduk Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia. Soal kinerja di Kemendikbud sampai sekarang belum ada tanda-tanda perbaikan. Kondisi pendidikan di masa pandemi ini kita lihat Nadiem tidak mau mengurusi pendidikan secara serius. Tidak ada stimulus bagi pendidikan sejak dari tingkat dasar sampai menengah. Padahal kita tahu pendidikan kita selama ini mengalami krisis. Dan di masa pandemi ini pada dasarnya tidak jalan” jelas Azra, Selasa (30/6).
Azra menambahkan tidak ada dana untuk stimulus pendidikan dari menengah sampai pendidikan tinggi.
“Jadi tidak ada harapan pendidikan kita ini bisa bangkit. Untuk tingkat Dikdas sampai menengah tidak ada bantuan itu, hanya BOS. BOS ini hanya ditambah judul-judul baru saja. Kemudian PJJ tidak terlalu berhasil. Kita susah berharap” kata Azra.
Untuk tingkat pendidikan tinggi menurutnya lebih payah lagi, tidak ada dana afirmasi untuk pendidikan tinggi.
“Banyak mahasiswa yang terpapar saat ini. Ketika mahasiswa menuntut UKT diturunkan, pemerintah menolak. Ujung-ujungnya terserah sama rektor. Sekarang saja saya dengan di UGM itu 40 persen pendapatan UGM hilang. Bayangkan perguruan tinggi kita keadaannya begini mau masuk PT besar dunia. Riset penelitian dipotong, pengabdian masyarakat dipotong. Saya sedih melihat masa pendidikan kita, terutama masa pandemi ini” kata Azra.