Prabowo Gibran Negarawan Menyatukan Tokoh Bangsa
beritakin.com Setelah Gibran mengaku akan segera bertemu dengan Anies dan Ganjar paska kemenangan pilpres 2024 nantinya, sekarang giliran Prabowo datang menemui Susilo Bambang Yudhoyono. Memang SBY masuk jajaran koalisi, tentu berbeda dengan Ganjar dan Anies yang jadi kompetitornya Prabowo. Tapi pertemuan antar tokoh bangsa layak dipandang strategis dan penting, sebab dua hal yaitu menyatukan semangat kolaborasi kebangsaan dan mendorong rekonsiliasi politik agar tidak terjadi polarisasi tajam di masyarakat. Kolaborasi menyatukan elite politik, rekonsiliasi meredam gejolak di tingkat akar rumput.
Poin pertama, kita mengakui bagaimana dinamika politik di kalangan elite politik cukup tajam dalam pilpres baik masa pendaftaran, kampanye dan pencoblosan. Setiap pihak merasa punya keyakinan menang berdasarkan kalkulasi perhitungannya masing-masing baik secara individu personal yang mayoritas tokoh dan partai politik yang mendukungnya. Tak heran, di media baik media massa dan media sosial gejolak konflik dan tensi politik cukup tinggi baik berbentuk sindiran maupun debat yang melibatkan emosi publik. Dengan adanya pertemuan dan wacana yang muncul antar kontestan dan tokoh bangsa paska pencoblosan dimana hasil Quick Count memenangkan Prabowo-Gibran dalam satu putaran, diharapkan mampu mengurangi konflik di kalangan elite politik.
Kedua, meski tidak sekeras dan setajam pemilu 2019 yang melahirkan drama konflik berkepanjangan, tapi realitasnya pemilu 2024 cukup menghadirkan ketegangan yang tidak sedikit. Keyakinan emosionalitas baik keagamaan, ideologis, kesukuan dan faktor sebaran informasi yang terkadang mengandung hoax dan ujaran kebencian terjadi di lapangan secara massif. Apalagi jika sudah melibatkan pendukung fanatik dari masing-masing pasangan calon capres dan cawapres, klaim kebenaran sepihak sangat terasa sehingga melahirkan sikap jagoannya saja yang terbaik sementara kelompok lainnya salah. Maka pertemuan antar tokoh bangsa diharapkan mampu memecah kebuntuan yang terjadi di kalangan masyarakat, bahwa setelah berkompetisi tugas selanjutnya adalah persatuan antar manusia Indonesia.
Semangat kolaborasi dan rekonsiliasi adalah sebuah tawaran realistis agar politik khususnya momentum pemilu 2024 dimaknai bukan sebagai ajang perseteruan manusia Indonesia, melainkan sarana memperebutkan kekuasaan dengan cara konstitusional. Kalimat bijak berpolitik sementara, bersahabat selamanya adalah sebuah gambaran agar kita boleh berkompetisi tapi setelah semua selesai, persatuan Indonesia sebagaimana amanat Pancasila sila ke-3 adalah lebih penting. Tugas menyatukan sudah coba dimulai Prabowo dan Gibran, tentu ke depan kita berharap langkah itu dilanjutkan dengan baik dan damai oleh pendukung fanatik paslon capres dan cawapres di arus bawah. Sebuah inisiatif harus diciptakan dan dimulai, dan keteladanan itu sudah dimulai dari elite yang harus dilanjutkan di masyarakat secara umum.Penulis Inggar Saputra Pengamat Politik .Sekjen Rpp Nusantara ,Infokom KIN RI.( KIN ).