Pesan Kebijakan Negarawan Dari Forum Negarawan Indonesia

JAKARTA, beritakin.com | Tanggal 11 Maret yang mengacu pada peristiwa SUPERSEMAR di tahun 1965 lalu, menjadi moment istimewa bagi POSKO NEGARAWAN yang menginisiasi hadirnya FORUM NEGARAWAN guna menghelat acara bertajuk “Pesan Kebijakan Negarawan dan Dialog” yang diselenggarakan di Di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Menteng Jakarta Pusat, Sabtu (11/03/2023).
Acara “Pesan Kebijakan Negarawan dan Dialog’, melibatkan 17 remaja putri berpakaian merah dan 17 remaja putra berpakaian putih yang betugas sevagai penerima tamu, 8 orang sebagai OC atau panitia Team 8 serta 45 tokoh negarawan yang mana angka angka tersebut merepresentasikan sejarah kemerdekaan Republik Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, Eko Sriyanto Galgendu yang merupakan Ketua Posko Negarawan yang bersama dalam Forum Negarawan, melaksanakan deklarasi untuk memberikan Pesan Kebijakan Negarawan Sapta Gatra kepada Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia.
Pesan Kebijakan Negarawan Sapta Gatra
1.Melaksanakan dan mengamalkan dasar Negara Pancasila dan UUD 1945 yang asli dengan sungguh sungguh, tanpa khianat serta bertanggung jawab.
2.Mencegah politik devide et empera, memecah belah dan mengadu domba sesame anak bangsa.
3.Mencari jalan keluardari permasalahan ekonomi nasional sert atidak menambah beban hutang Negara dengan mengedepankan pembangunan yang strategis, subtantif, tepat guna dan tepat sasaran.
4.Memperkuat benteng keamanan social di berbagai bidang, ideology, politik, ekonomi, social, hokum, budaya dan pertahanan keamanan.
5.Menegakan supremasi hukumdengan seadil-adilnya, dengan berpihak yang lemah dan membuat undang undang yang melindungi segenap warga bangsa dan seluruh tanah tumpah darah serta bertanggung jawab dalam melaksanakannya.
6.Memperkuat tradisi adab kearifan lokal serta pemikiran-pemikiran budaya yang dapat menciptakan situasi untuk bersatu dan harmoni sebagai sesame anak bangsa.
7.Memperkuat pertahanan keamanan dengan cara memperkuat benteng idiologi, benteng politik, benteng ekonomi, benteng sosiual, benteng hukum dan benteng budaya serta benteng keamanan, sebagai benteng pertahanan keamanan Negara dalam menghadapi konflik geopolitik regional dan internasional
Forum Negarawan ini diinisiasi oleh Eko Sriyanto Galgendu selaku Ketua GMRI (Gerakan Moral Rekonsiliasi Indonesia) yang juga Ketua Posko Negarawan bersama Prof. Yudhie Haryono selaku Direktur Nusantara Center (Yayasan Membangun Nusantara Kita).
Menurut Eko Sriyanto Galgendu, Para Negarawan yang jumlahnya 45 akan menyampaikan pesan kebijakan negarawan kepada Presisden Joko Widodo karena beliaulah pemimpin Negara kita.
“Harapannya pastinya dengan muncul dan lahirnya Forum Negarawan ini, kita berharap ada kekuatan yang kemudian ditengah terhadap perkembangan politik yang sekarang ini ada yang cenderung kemudian memecah belah”, harap Eko Sriyanto Galgendu.

Sementara menurut Prof. Yudhie Haryono, acara Forum Negarawan menjadi ajang silaturahmi usai Indonesia dilanda Covid-19.
“Sesungguhnya ini adalah konsolidasi para Negarawan yang memiliki perasaan dan pikiran yang sama tentang kondisi Negara Indonesia.”, jelas Yudhie yang juga bertindak selaku Ketua Panitia acara “Pesan Kebijakan Negarawan dan Dialog”.
“Saya mencoba memfasilitasi keresahan keresahan itu, kebetulan tanggal yang tepat untuk mengumpulkan dan mengkonsolidasikan negarawan itu adalah pada tanggal 11 karena dianggap tanggal yang baik dalam peristiwa sejarah dimana pada saat itu ada transfer of Power, transfer of government sehingga kita ingin belaajar dari peristiwa itu agar peristiwa itu bisa diproyeksikan kedepan”. jelasnya lebih lanjut.
Mewakili Bunda Negarawan yang terlibat serta turut mendukung terlaksananya acara yang digagas Posko Negarawan, Prof Indira Santi Kertabudi selaku Ahli Analisis Kebijakan Publik Lemhanas RI mengaku bangga bisa terlibat di Forum Negarawan dan bukan hanya mau namun juga sebagai sebuah kewajiban untuk memfasilitasi dan juga mengkapasitasi penguatan terhadap kondisi nanti event tersebut.
“Alhamdulillah saya diberi kepercayaan, bisa ikut serta dalam langkah gerak Posko Negarawan. Ini merupakan suatu pesan atau marwah yang diberikan tidak secara tiba tiba, yang terpilihlah, tentunya ini bukanlah hal yang sifatnya suatu program atau gerakan yang bersifat material, yang ada konotasi ingin popular atau yang seperti itu, yang juga mungkin ada hal hal yang diluar pemaksaan. Jadi ini memang sebuah refleksi kemerdekaan kita yang diberikan kepada generasinya.” Beber Prof Indira Santi Kertabudi.
“Ini adalah sebuah emas yang mulai muncul ke permukaan yang harus dimaknai oleh seluruh bangsa Indonesia karena ini sebagai fitur kedepan kita berjalan untuk menyelesaikan segala permasalahan yang ada.”, tambahnya.
Sedangkan menurut Syani N Januar selaku Panitia OC atau Tim 8, penguatan agenda ajang 11 Maret ini sebagai waktu kita untuk melanjutkan kemerdekaan yang sudah dihantarkan oleh founding father di pintu gerbang kekedaulatan yang sesungguhnya.
“Dan acara deklarasi ini akan terabadikan sebagai monument kebersatuan kita untuk menjadi pandu arah kemerdekaan, kedaulatan, serta kejayaan bangsa Indonesia sekarang hingga selama lamanya.” Tutupnya. (Fjr) | Foto: Fajar Irawan