Pemilu AS Habiskan Dana Hingga USD 14 Miliar
Washington – Pemilihan umum di Amerika Serikat (AS) tahun 2020 ini terdiri dari pemilihan presiden (pilpres) dan anggota kongres, dan menghabiskan biaya total sekitar 14 miliar dollar AS atau setara 205,4 triliun rupiah.
Pengeluaran biaya pemilihan umum pada tahun ini ternyata lebih besar dari gabungan pengeluaran selama dua siklus pemilu sebelumnya. Setidaknya demikian menurut sebuah studi yang dilansir dari Xinhua Indonesia, Minggu (1/11/2020).
Sedangkan perkiraan Center for Responsive Politics (CRP), Pilpres 2020 yang diagendakan pada 3 November mendatang bakal menelan biaya lebih dari 6,6 miliar dollar AS atau setara 96,8 triliun rupiah. Sementara donasi yang digalang untuk bursa kursi kongres bisa melampaui 7,2 miliar dollar AS atau 105,6 triliun rupiah.
Namun sejauh ini, Partai Demokrat telah membelanjakan sebagian besar dari angka itu, yang diketahui mencapai 6,9 miliar dollar AS, dibandingkan dengan 3,8 miliar dollar AS yang dikeluarkan oleh para kandidat dan kelompok dari Partai Republik.
“Para donor menghabiskan uang dalam jumlah besar untuk pemilu midterm 2018, dan pada 2020 ini, tren itu tampak berlanjut, tetapi dengan angka lebih besar,” tutur Sheila Krumholz, Direktur Eksekutif CRP.
Kandidat dari Partai Demokrat, Joe Biden, akan menjadi capres pertama dalam sejarah yang mengumpulkan dana hingga satu miliar dollar AS (14,7 triliun rupiah) dari para donor, setelah kampanyenya mencatatkan rekor 938 juta dollar AS atau sekitar 13,7 triliun rupiah hingga tanggal 14 Oktober yang lalu.
Sedangkan di sisi petahana, Donald Trump, telah mengumpulkan dana sebanyak 596 juta dollar AS atau berkisar 8,7 triliun rupiah.
“Sepuluh tahun yang lalu, sulit dibayangkan ada capres yang bisa mengumpulkan donasi hingga satu miliar dollar AS. Di pemilu kali ini, kemungkinan dua capres seperti itu,” tambah Krumholz.
Selain itu, Donald Trump, Minggu (waktu setempat), mengawali rangkaian kampanye terakhirnya hingga Senin, 2 November 2020 (waktu setempat). Donald Trump akan berkampanye di sejumlah negara bagian yang menjadi ajang pertempuran dengan pesaingnya, Joe Biden.
Donald Trump bakal berkampanye pada 10 titik dalam dua hari ini, yang merupakan jadwal kampanye tersibuknya.
Donald Trump bakal menggelar rapat umum di Michigan, Iowa, North Carolina, Georgia, dan juga Florida pada Minggu, 1 November 2020 waktu setempat. Sementara Senin, Trump berkampanye di North Carolina, Pennsylvania, dan juga Wisconsin, lalu ada dua titik di Michigan.
Trump akan mengakhiri rentetan kampanyenya pada Senin malam, 2 November 2020, di Grand Rapids, Michigan.
Sedangkan Joe Biden berkampanye di Pennsylvania, salah satu negara bagian yang mungkin bakal menentukan pemenang pilpres. Sementara diketahui, Joe Biden menjadikan cara penanganan Covid-19 oleh Presiden Trump sebagai senjatanya untuk meraih hati para pemilih.
Sementar itu, dari jajak pendapat nasional telah menunjukkan Biden telah mengungguli Trump. Meski begitu, namun survei yang dilakukan di beberapa negara bagian menunjukkan selisih suara yang sangat tipis, antara Donald Trump dan Joe Biden.
Diprediksi, bahwa untuk dapat memenangkan kembali pilpres AS, Donald Trump harus unggul telak di negara bagian yang empat tahun lalu ia kuasai, seperti Florida, Georgia, North Carolina, Ohio, Iowa, serta Arizona. myz