Menko Polhukam Minta Semua Pihak Tak Anggap Militer anti-HAM

Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD meminta semua pihak agar jangan pernah ada lagi kecurigaan bahwa militer anti-HAM atau hak asasi manusia di zaman reformasi seperti sekarang.

“Di era reformasi ini, pertahanan dan keamanan harus diletakkan dalam bingkai perlindungan hak asasi manusia yang sudah masuk dalam undang-undang dan juga sudah dijadikan bekal bagi prajurit TNI dalam melaksanakan tugasnya,” ujar Mahfud, dalam pernyataan tertulis, di Jakarta, Rabu.

Hal itu disampaikannya saat mengunjungi Markas Komando Pasukan Marinir (Pasmar) TNI Angkatan Laut di Jakarta.

Mahfud pun memastikan bahwa prajurit TNI juga sudah memiliki buku saku tentang tata cara melaksanakan pertempuran sesuai dengan hukum humaniter internasional.

“Hari ini saya melihat bahwa prajurit TNI sudah mempunyai buku saku tentang tata cara melaksanakan pertempuran sesuai dengan hukum humaniter internasional. Jangan ada lagi kecurigaan bahwa militer anti-hak asasi,” tegasnya.

Dalam kunjungan tersebut, Menko Polhukam menyampaikan rasa bangganya karena TNI, khususnya TNI AL, memiliki pasukan khusus antiteror dengan kemampuan teknik, dan juga didukung peralatan yang cukup memadai.

“Yang terpenting adalah mereka mempunyai semangat berjuang yang tinggi untuk mempertahankan kelangsungan Negara Republik Indonesia yang diraih kemerdekaannya dengan susah payah,” kata Menkopolhukam.

Sebagai pewaris kemerdekaan, menurutnya, generasi penerus memiliki tanggung jawab sebagai anak bangsa untuk selalu menjaga kemerdekaan, kedaulatan, kemakmuran, serta memajukan bangsa berdasarkan fungsi masing-masing.

Dalam kunjungan tersebut, Mahfud menaiki kendaraan tempur jenis BTR 4 didampingi Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayor Jenderal TNI (Mar) Suhartono, M.Tr (Han). dari pintu gerbang Ksatrian Hartono menuju Gedung Gada Pasmar, disambut dengan jajar kehormatan oleh ribuan prajurit Korps Marinir.

Menko Polhukam juga disuguhi demonstrasi kemampuan prajurit petarung yang digelar di Lapangan Apel Brigif 1 Marinir, dilanjutkan inspeksi material tempur Korps Marinir dan peninjauan fasilitas.

Selain itu Menko Polhukam juga berkesempatan mengunjungi Markas Detasemen Jalamangkara (Denjaka).

Di markas pasukan antiteror aspek laut tersebut, Mahfud disuguhi atraksi pembebasan sandera yang diskenariokan berada di offshore, lalu terjun bebas, fast rope”, penjinakan bom, stabo, dakiserbu serta static show sebagai rangkaian demonstrasi yang diperagakan.

Hadir di kunjungan itu, antara lain Kepala Staf Umum TNI (Kasum TNI) Letnan Jenderal TNI Joni Supriyanto, pejabat utama Kemenko Polhukam, Kementrian Pertahanan, Mabes TNI, Mabes TNI AL, serta dari Korps Marinir.

Source:
https://m.antaranews.com/berita/1640258/mahfud-jangan-lagi-ada-kecurigaaan-militer-anti-ham

Show More

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button