Diskusi Publik: Tantangan Dan Pembangunan Infrastruktur Digital Di Era Pandemi Covid-19 Dalam Mendukung Pembangunan Nasional

JAKARTA, Beritakin.com | Pandemi Covid-19 menunjukkan bahwa fungsi dan ketersediaan infrastruktur digital menjadi sangat krusial. Perkembangan digitalisasi di Indonesia yang semakin masif harus dibarengi pula dengan ketersediaan infrastruktur nasional yang memadai.
Pembangunan infrastruktur digital diharapkan dapat menjadi salah satu cara untuk mengatasi dampak pandemi Covid-19
Terkait pembangunan infrastruktur digital, Media literasi dan informasi yang terdiri dari Majapahit tv, trenzindonesia.com, beritakin .com, Perempuannusantara.com, konsepnews.com dan indocf, mengadakan diskusi Publik bertajuk “Tantangan Dan Pembangunan Infrastruktur Digital Di Era Pandemi Covid-19 Dalam Mendukung Pembangunan Nasional”, Kamis (13/01/2022). Mulai pkl. 13.00 – 15.00 WIB.
Diskusi publik yang difasilitasi oleh Majapahit.TV tersebut dipandu oleh Zakiyah S.Pd dengan menghadirkan Narasumber yaitu Prof Dr.Sudarsono Hardjosoekarto (Guru besar UI), Dr.Jaenullah M.Pd (Akademisi IAIMNU Lampung)
Acara yang dimoderatori oleh Adi Wijaya M.pd ini juga diikuti oleh Saiful SH (Pengamat Kebijakan Publik) dan Inggar Saputra M.Si (Peneliti) yang hadir sebagai Penanggap.
Prof Dr.Sudarsono Hardjosoekarto menyatakan, “Adanya Pandemi yang berdampak kepada semua sektor kehidupan manusia Indonesia, harus di hadapi dengan kebijakan ekonomi, aturan hukum yang fleksibel, dan adaptasi social budaya yang saling mendukung.”.
“Di tengah pandemi covid-19, Peran Digital dan Infrastrukturnya sangat Dibutuhkan.”, tegasnya.
Masih menurut Prof Sudarsono, bahwa Sangat di harapkan Steering rether than rowing / pemerintah harus mengarahkan / edukasi public, selain dari pada melaksanakan Mission driven not rule driven. Pemerintah menetapkan visi misi dari pusat ke bawah, dan menggandeng para pakar swasta, demi berjalan nya Digitalisasi secara Paster, better, chesper.
Dan ada 3 Prinsip Dalam Sistem Digital, yaitu:
1.Reintegration, menggabungkan fungsi yang telah terfragmentasi dan menjadi silo saat NPM.
2.Need Based holism, membangun struktural birokrasi yang fokus sepenuhnya pada kebutuhan warga melalui one stop process
3.Digitalization, sejauh mungkin menggunakan sistem layanan Digital untuk setiap bisnis dan layanan model publik.
Sementara itu, menurut Dr Jaenullah M.Pd, Akademisi IAIM NU Lampung, bahwa Digital dan sistem nya untuk dunia pendidikan sangat penting. Menuju pembangunan nasional maka harus Ada SDM unggul.
“Di situasi Pandemi ini Internet dan sistemnya harus merata terutama sinyal internet, dan seluruh Sekolah dan universitas bisa menjangkau layanan tersebut, sehingga mampu menciptakan SDM unggul di tengah transformasi Digital dan Pandemi covid-19.”, jelas Dr. Jaenullah M.Pd.
Sedangkan menurut Saiful SH, Pada tahun 2021 Indonesia telah memiliki kurang lebih 2700 aplikasi di instansi Pemerintah pusa, yang bisa menghemat biaya operasional sekitar 2.7 triliyun rupiah per tahun.
Sedangkan Aplikasi digital di wilayah dan Pemda, mampu menghemat biaya sekitar 12 Triliyun rupiah, pertahun.
Ada 2 hal Prioritas saat ini
1.literasi dan edukasi tentang digital dan sistemnya sehingga masyarakat luas mampu menjadi Pengampu data.
2.infrastruktur komunikasi berbasis satelit secara merata, di segala sector, ekonomi, pendidikan, informasi, kesehatan dll. konsolidasi join eoperator tingkat pusat ke wilayah sampai ke desa ..
Inggar Saputra M.Si menambahkan, Perlu adanya Rekruitmen dalam hal ini Pemerintah Pusat terhadap Karya Riset anak bangsa. Dengan ada nya Teknologi Digitalisasi ini, jangan sampai kita hanya menjadi tujuan Pasar saja .
“Setidaknya putra putri bangsa Ini mampu menciptakan Teknologi Digitalisasi dan adanya Rekruitmen dari pemerintah Pusat sehingga Menjadi Bermanfaat.”, pungkas Inggar Saputra. (ONE)